Dimuat di Mahasiswabicara.com :
Sulit bagi saya untuk tidak menyertakan Basement Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah sebagai spirit of human being. Saya jatuh cinta pada tempat ini karena pada beberapa derajat, ia jauh lebih mendewasakan dan mencerdaskan daripada apa yang dilakukan Pak Rektor kepada saya.
Mungkin basement adalah ibu saya yang lain. Berkali-kali dibuat jatuh cinta, dibuat marah, dibuat patah hati, berkali-kali juga saya dibuat tak berdaya dan bersimpuh diam ketika dunia sudah kepalang brengsek.
Di basement itu saya menemukan terlalu banyak alasan untuk menjadi sebenar-benarnya manusia. Tentang bagaimana tempat ini memejalkan keinginan membaca saya pada titik paling tinggi, juga tentang bagaimana di tempat ini saya menemukan manusia-manusia getir yang begitu optimis menjalani hidup. Lebih dari itu, tempat ini adalah tempat dimana setiap kenangan bermuara hingga berujung haru.
Tentu saja terlalu banyak hal sentimentil yang bisa kita gali dari basement Ushuluddin. Seperti kehilangan pacar, teman, rokok, kopi atau bahkan kehilangan akal sehat karena mengganggu latihan organisasi paduan suara kampus.
Tapi yang membuat basement Ushuluddin jadi istimewa, selain kopi, rokok atau gorengan adalah sesuatu yang menyangkut perasaan. Ya.. Itu cinta. Basement adalah tempat yang banyak mempertemukan dua hati. Ia adalah saksi dari sekian banyak kisah percintaan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selengkapnya baca di sini...
Komentar
Posting Komentar