Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Haruskah HMI Bubar?

Hari ini, 5 Februari 2017, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menginjak usia ke-70 tahun. Maka, menjadi sah bila berdirinya salah satu organisasi mahasiswa tertua di Indonesia ini laik dijadikan momen sejarah bangsa. Pada awal kemerdekaan, HMI merupakan wadah para mahasiswa yang berada di garis terdepan demi mempertahankan kemerdekaan. Pada saat itulah perhatian seluruh lapisan masyarakat mulai terfokus pada organisasi gagah yang bernama HMI. Praktis, pada saat Orde Baru berkuasa, HMI menjadi sangat berjaya. HMI menjadi organisasi hidup dengan kader-kader militan, meski tanpa dukungan dana melimpah dari para seniornya. Pendiri HMI, Lafran Pane, mungkin juga tidak akan menduga bahwa HMI suatu saat di masa Orde Baru akan melahirkan pemikir besar yang berhasil membuka pintu pembaharuan di Indonesia. Sosok yang bernama Nurcholish Madjid atau lazim dikenal sebagai Cak Nur. Pada tataran lingkungan akademis, siapa yang tidak mengenal Cak Nur sebagai tokoh pembuka pintu ijtihad di I

Tindak Tegas Pelaku Hate Speech

Pernahkah Anda bayangkan bila seluruh pendukung calon gubernur DKI Jakarta yaitu Agus, Ahok, dan Anis dikumpulkan di satu tempat? Apa yang akan terjadi? Apakah mereka akan bertempur seperti di media sosial? Saya yakin mereka akan rukun-rukun saja bila bertatap muka.   Kalaupun ada gesekan, dipastikan tidak sekeras dan seganas seperti di media sosial. Informasi tentang Ahok sebagai penista agama memang bisa begitu populer, tapi belum tentu hal itu benar. Begitu pun sebaliknya. Jumlah orang yang mengatakan Ahok adalah penista agama tidak jauh beda dengan jumlah orang yang mengatakan tidak. Lalu, mana yang benar dan siapa yang tidak? Pergulatan mencari kebenaran soal Ahok ini semakin terdistorsi oleh sikap keberpihakan politik.   Hal ini mempertontonkan realitas yang buram dan pertarungan persepsilah yang menguak. Itulah sebabnya Ahok terus dihina, dicaci, dan ”di-bully” di media sosial, tak peduli apa yang sudah dilakukannya. Bagaimanapun ia meminta maaf dan meneteskan air mata d

Imlek Aman Indonesia Damai

Suasana kehidupan masyarakat Indonesia pada masa hari raya Imlek tahun ke 2017 (menurut perhitungan kalender Masehi) sedang dirundung awan kelabu akibat ada pihak-pihak yang menganggap intoleransi ras, agama dan golongan sedang mengoyak-oyak Bhinneka Tunggal Ika demi menggusur Pancasila sebagai landasan negara dan bangsa Indonesia dari bumi Indonesia. Tudingan rasisme merajalela seolah bangsa Indonesia memang bangsa rasis bahkan masih ditambah dengan penindas minoritas. Umat Islam yang memang de facto mayoritas disebut sebagai kaum radikal yang memusuhi umat agama yang kebetulan minoritas di Indonesia. Keyakinan seorang Donald Trump yang fundamentalis gemar menista umat Islam dengan predikat teroris radikal tampaknya juga mewabah di masyarakat Indonesia. Suasana aman, damai dan tenteram dirusak oleh perangai saling curiga, saling benci, saling fitnah bahkan ditambah sepak-terjang saling lapor ke Barekrim, KPK bahkan KPU.  Pilkada 2017 dicemari wabah kampanye hitam yang m