Langsung ke konten utama

Konflik Iran-Saudi, Indonesia Harus Jadi Juru Damai

Dimuat di lensaindonesia.com :
ABAD Milenium saat ini, merupakan zaman yang tidak lagi dibatasi oleh jarak dan waktu. Negara terjauh sekalipun dapat disentuh dengan sekejap dan relasi antar negara merupakan keniscayaan dari hasil kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini. Maka tidak salah apabila politik internasional era globalisasi ini digambarkan melalui teori Causalitas atau 
Sebab-Akibat. Penyebab apa dan di mana pun itu akan berakibat hingga ke pojok-pojok entah-berantah belahan dunia ini.
Itu pula lah yang sedang terjadi dalam politik dunia pasca eksekusi Nimr al-Nimr. Tokoh terkemuka Syiah yang menjadi satu di antara 47 orang yang dieksekusi mati pemerintah Arab Saudi dengan tuduhan terorisme baru-baru ini.
Nimr bukan nama asing buat penguasa Arab Saudi. Selama pergolakan yang disebut musim semi Arab 2011 silam, ulama paruh baya itu merupakan pendukung paling gigih untuk kemerdekaan Katif dan Al-Ihsaa, dua wilayah di Arab Saudi yang berpenduduk mayoritas kaum Syiah.
Baca selengkapnya disini...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Penolakanmu dulu

Malam ini, malam yang begitu dingin, angin bertiup lembut, namun bau matahari masih begitu akrab pada jendela kamar. Melupakan kekecewaan pada secangkir kopi yang malah dirayakan semut. Tepat disamping gelas terdapat satu bungkus rokok lengkap dengan korek api kayu yang biasa kugunakan. Laptop dan buku-buku belum sedikitpun kusentuh padahal niatan awalku ialah membuat suatu artikel untuk kukirimkan ke media masa. Dari dalam, tampak didepan kost jalan masih basah dengan genangan air yang menyerbu langit sore tadi. Ntah karna cuaca yang sejuk atau apa, tiba-tiba lamunanku berubah menjadi melankolis. Pikiran itu menyerang dan menusuk hati hingga membuatku menarik nafas panjang dan memejamkan mata. Wajah itu.. dengan jilbab yang menutupi rambut, mata yang tajam, kedua pipinya penuh, yang jika dipandang dari dekat maka akan tampak sosok gabungan antara Dian Sastro dan Nabilah jkt48 (oke sipp, ini lebayy). Aku masih ingat, disebuah acara OPAK, Tuhan berhasil mempertemukanku d...

Akhir

Saat pertama melihatmu kau buatku terpesona saat kuingin dekatimu  kau tak pernah mengerti kaulah wanita terindah yang tak bisa kumiliki semua tak berguna sia-sia kucukupkan sampai disini akhir pengorbanan mendapatkanmu karna kusadar  kubukanlah orang yang kau inginkan

Filsafat Cinta; Sebuah Perenungan akan Rahasia Tuhan

Dimuat di Mahasiswabicara.com  : “HIDUP YANG TAK DIRENUNGKAN TAK LAYAK UNTUK DIJALANI , ” SOCRATES . Tulisan ini dikhususkan kepada anak muda untuk melakukan perenungan filsafat mengenai cinta dan hal-hal yang berhubungan dengan perasaan.  Wabilkhusus  untuk kelompok mahasiswa yang sedang ikhtiar mengejar cinta, tulisan ini akan membawa  anda menuju alam pikiran yang jauh lebih cerdas dan berintelektual, meski dari hari ke hari anda selalu mengalami tekanan psikologis. Begini. Syarat utama yang harus ada dalam konsep cinta adalah subjek yang mencintai dan objek yang dicintai. Tidak ada proses mencinta yang tidak memiliki dua kutub ini. Dengan dua kutub ini, proses-proses kesadaran manusia akan cintanya diekspresikan melalui bahasa. Bahasa adalah simbol yang memungkinkan manusia mengambil jarak terhadap realitas termasuk realitas hati manusia itu sendiri. Artinya, manusia telah menjadikan bahasa tersebut sebagai suatu objek tersendiri. Oleh karena itu, int...